Kamis, 12 Oktober 2017

MELAKUKAN PENGAMATAN

PENGAMATAN DI TAMAN ALAT


Semua kami yang khususnya PKL di BMKG Binaka, tepat waktu 12 Oktober 2017.
Kami melakukan aktifitas kami sehari-hari, yaitu sekedar melakukan pengamatan di Taman Alat dan sekalian mengenal sebagian alat-alat yang ada di Taman Alat tersebut.
           Untuk itu, ada beberapa foto-foto kami pada waktu mengunjungi Taman Alat. Foto-foto tersebut ada dibawah ini:


Sangkar Meteorologi


Sangkar meteorologyi pada umumnya dipasang di taman alat-alat meteorology. Pemasangan alat-alat meteorologi di dalam sangkar dimaksudkan supaya hasil pengamatan dari tempat-tempat dan waktu yang berbeda dapat dibandingkan satu sama lain. Selain itu, alat-alat yang terdapat di dalam sangkar akan terlindung dari radiasi matahari langsung, hujan, dan debu. Sangkar cuaca dibuat dari kayu yang baik sehingga tahan terhadap perubahan cuaca. Sangkar dicat putih supaya tidak banyak menyerap radiasi panas matahari.

Sangkar dipasang dengan lantainya yang berada 120 cm di atas tanah, panjang 60cm, dan lebanya 40cm pemansangan ini sudah merupakan aturan standar internasional WMO. Sangkar harus dipasang  dengan kuat menggunakan pondasi yang dicor beton sehingga tetap kokoh dari angin kencang. Selain itu agar tidak mudah di makan rayap. Sangkar mempunyai dua buah pintu dan dua jendela yang berlubang-lubang. Lubang ini memungkinkan adanya aliran udara. Temperatur dan kelembaban udara di dalam sangkar mendekati/hampir sama dengan temperatur dan kelembaban udara di luar. Sangkar dipasang dengan pintu membuka menghadap utara-selatan, sehingga alat-alat yang terdapat di dalamnya tidak terkena radiasi matahari langsung sepanjang tahun. Jika matahari berada pada belahan bumi selatan pintu sebelah utara yang dibuka untuk observasi atau sebaliknya.




Oven Pan Evaporimeter



Panci Penguapan (Oven Pan Evaporimeter) adalah suatu alat yang berfungsi sebagai pengukur penguapan air, satuannya adalah milimeter (mm). 

Ukuran Oven Pan adalah : Tinggi Alat 25.4 cm, diameter alat 120.7 cm. Alat ini dilengkapi dengan:
  1. Thermometer air Six Bellani (Thermometer Apung), yaitu berfungsi mengukur suhu dalam air dalam Oven Pan Evaporimeter.
  2. Alat pengukur tinggi permukaan air ( Hook Gauge), alat ini berfungsi menjaga kestabilan air didalamnya dari angin atau yang lainnya. Sehingga air yang ada didalamnya tetap stabil dan untuk menjaga keakuratannya.
Cup Counter Anemometer, tinggi 05 meter. Fungsi alat : Pengukur  Kecepatan Angin Rata-rata harian, Satuan Km / Jam. Keterangan  : Prinsip kerja seperti garakan Spedometer sepeda motor dalam satuan km/jam. Kecepatan angin rata-rata harian adalah selisih pembacaan angka dibagi 24 jam.



Ombrometer

Ombrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur hujan. Ada dua jenis Ombrometer, yaitu Ombrometer Observarium, dan Penakar Hujan Otomatis (Tipe Hellman).

 Ombrometer Observarium

Penakar hujan ini tipe non otomatis (non recording), bentuknya sederhana terbuat dari seng plat tinggi kurang lebih 60 Cm dicat aluminium, ada juga yang terbuat dari pipa pralon tinggi 100 Cm. Penakar hujan biasa terdiri atas :

  • Sebuah corong yang dapat dilepas dari bagian badan alat, mulut corong (bagian atasnya) terbuat dari kuningan yang berbentuk cincin (lingkaran ) dengan luas 100 Cm2.
  • Bak tempat menampung air hujan.
  • Kran, untuk mengeluarkan air dari dalam bak ke gelas ukur.
  • Kaki yang berbentuk silinder, tempat memasang penakar hujan pada pondasi kayu dengan cara disekrup.
  • Gelas ukur penakar hujan untuk luas corong 100 Cm2 , dengan skala ukur 0 s/d 25 mm. Keseragaman pemasangan alat, cara pengamatan, dan waktu observasi sangat diperlukan untuk memperoleh hasil pengamatan yang teliti, dengan maksud data yang dihasilkan dapat dibandingkan satu sama lain.
Cara pengamatan curah hujan dengan alat ini adalah :
  • Pengamatan untuk curah hujan harus dilakukan tiap hari pada jam 07.00 waktu setempat (00.00 GMT), atau jam-jam tertentu.
  • Buka kunci pengaman dan letakkan gelas penakar hujan dibawah kran, kemudian kran dibuka agar airnya tertampung dalam gelas penakar.
  • Jika curah hujan diperkirakan melebihi 25 mm. sebelum mencapai skala 25 mm. kran ditutup dahulu, lakukan pembacaan dan catat. Kemudian lanjutkan pengukuran sampai air dalam bak penakar habis, seluruh yang dicatat dijumlahkan.
  • Untuk menghindarkan kesalahan parallax (kesalahan yang disebabkan adanya penyimpangan ukuran yang pada awal perencanaan diabaikan. Hal ini disebabkan ukuran tersebut biasanya sangat kecil, bahkan mendekati nol), pembacaan curah hujan pada gelas penakar dilakukan tepat pada dasar meniskusnya.
  • Bila dasar meniskus tidak tepat pada garis skala, diambil garis skala yang terdekat dengan dasar meniskus tadi.
  • Bila dasar meniskus tepat pada pertengahan antara dua garis skala, diambil atau dibaca ke angka yang ganjil, misalnya : 17,5 mm. menjadi 17 mm.. 24,5 mm. menjadi 25 mm.
  • Untuk pembacaan setinggi x mm dimana 0,5 / x / 1,5 mm, maka dibaca x = 1 mm.
  • Untuk pembacaan lebih kecil dari 0,5 mm, pada kartu hujan ditulis angka 0 (Nol) dan tetap dinyatakan sebagai hari hujan.
  • Jika tidak ada hujan, beri tanda ( – ) atau ( . ) pada kartu hujan.
  • Jika tidak dapat dilakukan pengamatan dalam satu atau beberapa hari, beri tanda (X) pada kartu hujan.
Apabila gelas penakar hujan biasa (Obs.) pecah, dapat digunakan gelas penakar hujan Hellman dimana hasil yang dibaca dikalikan 2. Atau dapat juga dipakai gelas ukur yang berskala ml. (Cc), yang dapat dibeli di Apotek terdekat.


 Penakar Hujan Hellman

Adalah sebah alat pengukur hujan otomatis. Cara kerja alat ini adalah jika terjadi hujanm maka air hujan akan masuk dan menaikkan pelampung, lalu tinta akan naik dan menulis diatas kertas pias sesuai hujan yang diterima. 


ARWS (Auto Rain Water Sampler)

Adalah digunakan untuk mengoperasikan penakar hujan otomatis untuk menampung sampel air hujan. Peralatan sensor yang dipakai ini sangat peka, begitu saat hujan terjadi maka motor penggerak  akan membuka tutup peralatan pengumpul sampel air hujan secara otomatis yang kemudian sampel air hujan dialirkan melalui selang ke botol plastik yang berbahan dasar polyethylene. Sensor ini akan menutup secara otomatis selama tidak ada periode hujan (saat hujan berhenti) yang bertujuan untuk menghindari atau mencegah terkontaminasinya sampel air hujan oleh polutan yang terbawa saat periode endapan kering (dry deposition) seperti debu yang dibawa oleh angin.





Campbell Stokes


Campbell Stokes adalah sebuah alat berupa bola kaca yang menyerupai kaca lup, yang digunakan untuk menyinari kertas pias. Fungsi alat ini adalah untuk mengukur lamanya penyinaran yang ditandai dengan terbakarnya kertas pias.

Macam-macam kertas pias:

1. Kertas pias lengkung, digunakan pada tanggal 15 Oktober-28/29 Februari
2. Kertas Pias lurus, digunakan pada tanggal 1 Maret- 11 April, atau 3 September-14 Oktober
3. Kertas Pias Lengkung Pendek, digunakan pada 12 April- 2 September

 Theodolite Repitisi


Konsruksinya kebalikan dari theodolit reiterasi, yaitu bahwa lingkaran mendatarnya dapt diatur dan dapt mengelilingi sumbu tegak.
Akibatnya dari konstuksi ini, maka bacaan lingkaran skala mendatar 0º, dapat ditentukan kearah bdikan / target myang dikehendaki. Theodolit yang termasuk ke dakm jenis ini adalah theodolit type TM 6 dan TL 60-DP (Sokkisha ), TL 6-DE (Topcon), Th-51 (Zeiss)
1. Macam Theodolit menurut sistem bacaannya:
Ø Theodolite sistem baca dengan Indexs Garis
Ø Theodolite sistem baca dengan Nonius
Ø Theodolite sistem baca dengan Micrometer
Ø Theodolite sistem baca dengan Koinsidensi
Ø Theodolite sistem baca dengan Digital
2. Theodolit menurut skala ketelitian
Ø Theodolit Presisi (Type T3/ Wild)
Ø Theodolit Satu Sekon (Type T2 / Wild)
Ø Theodolit Spuluh Sekon (Type TM-10C / Sokkisha)
Ø Theodolit Satu Menit (Type T0 / Wild)
Ø Theodolit Sepuluh Menit ( Type DK-1 / Kern)
PERSYARATAN OPERASI THEODOLIT
o Sumbu ı harus tegak lurus dengan sumbu ıı (dengan menyetel nivo tabung dan nivo kotaknya).
o Garis bidik harus tegak lurus dengan sumbu ıı.
o Garis jurusan nivo skala tegak, harus sejajar dengan indeks skala tegak.
o Garis jurusan nivo skala mendatar, harus tegak lurus dengan sumbu ıı.
CARA-CARA PENYETELAN THEODOLIT:
Dirikan statif sesui dengan prosedur yang ditentukan.
Pasang pesawat diatas kepala statif dengan mengikatkan landasan peawat dan sekrup pengunci di kepala statif.
Stel nivo kotak dengan cara:
Ø Putarlah sekrup A,B secara bersama-sama hingga gelembung nivo bergeser kearah garis sekrup C. (lihat gambar a)
Ø Putarlah sekrup c ke kiri atau ke kanan hingga gelembung nivo bergeser ketengah (lihat gambar b)
Ø Setel nivo tabung dengan sekrup penyetel nivo tabung.
Bila penyetelan nivo tabung menggunakan tiga sekrup penyetel
(A,B,C), maka caranya adalah:
Ø Putar teropong dan sejajarkan dengan dua sekrup A,B (lihat gambar a)
Ø Putarlah sekrup A, B masuk atau keluar secara bersama-sama, hingga gelembung nivo bergeser ke tengah (lihat gambar a)
Ø Putarlah teropong 90º ke arah garis sekrup C (lihat gambar b)
Ø Putar sekrup C ke kiri atau ke kanan hingga gelembung nivo bergeser ketengah.
Ø Periksalah kembali kedudukan gelembung nivo kotak dan nivo tabung dengan cara memutar teropong ke segala arah
E. CARA PEMBACAAN BAAK UKUR
Pada rambu ukur akan terlihat huruf E dan beberapa kotak kecil yang berwarna merah dan hitam. Setiap huruf E mempunyai jarak 5 cm dan setiap kotak kecil panjangnya 1cm.

Theodolite adalah instrument / alat yang dirancang untuk pengukuran sudut yaitu sudut mendatar yang dinamakan dengan sudut horizontal dan sudut tegak yang dinamakan dengan sudut vertical. Dimana sudut – sudut tersebut berperan dalam penentuan jarak mendatar dan jarak tegak diantara dua buah titik lapangan.




                Pada kegiatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada bapak pegawai-pegawai dn besert Security yang bertugas di BMKG Binaka. Karena telah memberikan kami berbagai kesempatan untuk melakukan kegiatan ini dan telah mempercayai kami dalam melakukan berbagai hal.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BELAJAR MENGANOT DATA

Tepat pada waktu hari Rabu tanggal 15 November 2017, kami diajarkan untuk menginput data setiap satu tahun seperti : Curah Hujan    ...